Rabu, 10 Agustus 2022 07:49 WIB

Multi Infarct Dementia

Responsive image
1620
Prof. Dr. dr. Tjokorda Gde Bagus Mahadewa, M.Kes, - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

1.   Definisi
          Demensia adalah suatu defisit fungsional yang menyebabkan gangguan ingatan dengan gejala seperti afasia, agnosia, apraxia, ataupun gangguan dalam berpikir eksekutif (seperti kemampuan untuk membuat rencana). Rata-rata kelainan demensia didominansi oleh demensia multi-infark. Demensia multi infark adalah suatu kelainan yang melibatkan kelainan pada fungsi mental yang disebabkan oleh perubahan atau kerusakan pada jaringan otak yang diakibatkan oleh kurangnya pasokan oksigen sebagai akibat dari sumbatan darah pada otak yang menyebabkan terjadinya infark.

 2.    Fakta menarik

-       Faktor resikonya berupa tekanan darah tinggi, merokok, dan stroke

-       Tidak ada terapi mutlak untuk MID

-       Disebabkan oleh stroke yang terjadi tanpa menyebabkan gejala signifikan, sering disebut                    dengang Silent Strokes

3.      Penyebab

          Penyebab dari multi-infark demensia ini adalah terjadinya sumbatan di lebih dari satu tempat yang mengakibatkan gangguan daripada aliran pemburuh darah berujung kepada rusaknya jaringan otak. Hal ini terjadi terus menerus dan jumlah event ini berbanding lurus dengan gejala daripada MID, dengan kata lain semakin banyak kejadian infark yang terjadi, maka semakin nyata gejala yang terjadi.

 4.     Gejala

          Gejala daripada MID ini memenuhi kriteria diagnostik untuk demensia pembuluh darah seperti hiperrefleks daripada tendon, kelainan daripada gerakan jalan, kelemahan daripada ekstremitas, gangguan fungsional yang menunjukkan penurunan signifikan. Gejala khas nya bisa berupa kebingungan di malam hari, penurunan kemampuan untuk bisa beraktivitas secara mandiri, kurangnya minta dalam beraktifitas, kesulitan untuk mengambil keputusan, agitasi, frustasi, depresi, kecemasan, stress

5.      Diagnosis

          Untuk mendiagnosis daripada MID ini didasarkan kepada anamnesa, gejala, dan beberapa pemeriksaan. Beberupa pemeriksaan status neurologis, sejarah daripada penurunan fungsi kognitif, dan juga bisa dilakukan CT, MRI ataupun USG doppler. Untuk gejala-gejala awal daripada demensia bisa berupa sering tersesat, sulit untuk beraktivitas seperti biasa, susah mengingat kata-kata. Sedangkan gejala jangka lamanya bisa berupa gangguan pola tidur, halusinasi, delusi, depresi, susah mengambil keputusan, dan hilang ingatan.

6.      Pengobatan

           Pada prinsipnya pengobatan MID ini berupa obat-obatan untuk menangani gejala-gejala yang muncul pada pasien-pasien MID. Pilihan lainnya yang bisa dipilih berupa olahraga rutin untuk membangun kekuatan, latihan kognitif untuk membangun kembali fungsi mental, dan rehabilitasi untuk gangguan gerakan. Pengobatan MID juga berfokus kepada mencegah terjadinya stroke kedepannya dengan cara mengontrol atau menghindari penyakit dan kondisi medis yang menempatkan orang pada resiko tinggi untuk terjadinya stroke. Pengobatan terbaik untuk MID adalah mencegahnya pada masa-masa awal kehidupan, memakan makanan yang sehat, tidak merokok, berolahraga, meminum alkohol-alkohol yang tidak berlebih, dan menjaga berat badan yang ideal.

Referensi :

1.    Thal DR, Grinberg LT, Attems J: Vascular dementia: different forms of vessel disorders contribute to the development of dementia in the elderly brain. Exp Gerontol 2012;47:816–824.

2.    Baskys A, Cheng JX: Pharmacological prevention and treatment of vascular dementia: approaches and perspectives. Exp Gerontol 2012;47:887–891

3.    Jorm AF, Jolley D: The incidence of dementia: a meta-analysis. Neurology 1998;51:728–733