Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan di rumah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini?
Berikut perubahan gaya hidup dan pengobatan di rumah yang dapat membantu Anda mengatasi batu saluran kemih:1
1. Minum air di sepanjang hari
Untuk orang dengan riwayat batu ginjal, dokter biasanya menganjurkan supaya Anda mengeluarkan urine sebanyak 2,5 liter sehari. Anda akan diminta untuk mengukur jumlah urine yang dikeluarkan guna memastikan bahwa Anda minum cukup air. Jika tinggal di iklim panas dan kering, atau sering berolahraga, Anda mungkin harus minum lebih banyak air untuk memproduksi cukup urine. Jika urine Anda berwarna terang dan jernih, ini berarti kemungkinan Anda telah minum cukup air.
2. Kurangi konsumsi makanan yang mengandung oksalat
Jika Anda cenderung membentuk batu kalsium oksalat, dokter dapat menganjurkan untuk membatasi makanan kaya akan oksalat. Berbagai makanannya adalah buah bit, bayam, coklat, teh, dan beberapa jenis kacang.
3. Pilih diet rendah garam
Seperti yang sudah dijelaskan, makanan yang tinggi sodium dapat memicu pembentukan batu ginjal yang terjadi pada saluran kemih. Cobalah kurangi jumlah garam dengan mengonsumsi tak lebih dari 1500 mg per hari.
4. Kurangi asupan protein hewani
Terlalu banyak konsumsi protein hewani seperti daging merah, unggas, telur, dan makanan laut dapat mengurangi kadar sitrat, zat kimia dalam urine yang dapat membantu cegah pembentukan batu. Diet tinggi protein juga bisa meningkatkan kadar asam urat.
5. Pastikan kebutuhan kalsium terpenuhi dengan baik
Mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium diperbolehkan. Malah, terlalu sedikit kalsium dapat menyebabkan peningkatan kadar oksalat yang akan sebabkan batu ginjal. Kalsium dalam makanan juga tidak memberikan efek pada risiko batu ginjal.
Namun, Anda harus berhati-hati jika ingin mendapatkannya dari konsumsi suplemen. Suplemen kalsium telah banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal, sehingga penggunaannya sering tak diperlukan bila tujuannya untuk mencegah batu ginjal.
Bagaimana penyakit ini didiagnosis?
Ketika Anda telah merasakan gejalanya, hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksakan diri ke dokter. Pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu dan memberikan pertanyaan seputar riwayat kesehatan Anda atau keluarga. Jika dokter mencurigai bahwa Anda memiliki batu ginjal pada saluran kemih,
Anda dapat menjalani beberapa tes dan prosedur berikut:2
1. Tes darah. Tes darah dapat menginformasikan apabila terlalu banyak kalsium atau asam urat dalam darah Anda. Hasil tes darah membantu memonitor kesehatan ginjal dan dapat memungkinkan dokter memeriksa kondisi medis lainnya.
2. Tes urine. Tes pengumpulan urine 24 jam dapat menunjukkan bila tubuh membuang terlalu banyak mineral pembentuk batu atau terlalu sedikit zat pencegah batu. Untuk tes ini, dokter dapat meminta Anda untuk menjalani dua pengumpulan urine dalam dua hari berturut-turut.
3. Pencitraan. Tes pencitraan dapat menunjukkan batu dalam saluran kemih Anda. Pemeriksaan pencitraan antara lain berkisar dari X-Ray perut hingga Computerized Tomography (CT).
4. Prosedur pencitraan lainnya meliputi USG, tes non-invasif, dan urografi intravena (intravenous pyelogram), atau pencitraan CT (CT urogram) dengan kontras.
5. Analisis batu saluran kemih yang dikeluarkan ketika berkemih. Dokter nantinya akan memeriksa batu tersebut di lab.
6. Dokter juga menggunakan informasi dari berbagai tes di atas untuk menentukan apa yang menjadi penyebab penyakit dan merencanakan perawatan yang tepat guna mengatasi atau mengurangi batu saluran kemih.
Pengobatan
Apa saja pengobatan untuk penyakit ini?1
Pengobatan untuk batu yang berjalan menuju saluran kemih bisa bervariasi, bergantung pada jenis batu dan penyebabnya. Kebanyakan batu ginjal tidak membutuhkan pengobatan invasif.
Anda dapat mendorong keluarnya batu yang kecil dengan :
1. Minum air. Minum sebanyak 2-3 liter air sehari dapat membantu membersihkan sistem perkemihan Anda. Kecuali jika dokter menganjurkan sebaliknya, minum cukup cairan (terutama air putih) untuk memproduksi urine yang jernih atau hampir jernih.
2. Pereda nyeri. Mengeluarkan batu ginjal dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Untuk meredakan nyeri ringan, dokter dapat menganjurkan pereda nyeri seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya), acetaminophen (Tylenol, lainnya) atau naproxen sodium (Aleve).
3. Terapi medis. Dokter dapat memberikan obat untuk membantu Anda mengeluarkan batu ginjal. Jenis obat ini, dikenal sebagai alpha blocker, mengendurkan otot-otot di saluran kemih, membantu Anda mengeluarkan batu ginjal dengan lebih cepat dan hanya sedikit nyeri.
Bila batu ginjal tidak dapat diobati dengan langkah-langkah di atas baik karena batu terlalu besar untuk keluar sendiri lewat urine, menyebabkan perdarahan, kerusakan ginjal atau infeksi saluran kemih yang berkelanjutan.
Referensi :
1. Rasyid N, Duarsa GWK, Atmoko W, Noegroho BS, Daryanto B, Soebhali B, et al. Panduan penatalaksaan klinis batu saluran kemih. Jakarta Ikat Ahli Urol Indones. 2018;
2. Türk C, Neisius A, Petrik A, Seitz C, Skolarikos A, Thomas K. EAU Guidelines on Urolithiasis. Eur Assoc Urol 2021 [Internet]. 2021;1–87. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26344917%5Cnhttp://uroweb.org/wp-content/uploads/22-Urolithiasis_LR_full.pdf
3. Tefekli A, Cezayirli F. The history of urinary stones: in parallel with civilization. ScientificWorldJournal [Internet]. 2013 Nov 20;2013:423964. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24348156