Jumat, 13 Desember 2024 09:54 WIB

Pertama di RS Adam Malik, Operasi Koarktasio Aorta pada Kasus Jantung Anak Bawaan

Responsive image
humas/ade - RSUP H. Adam Malik Medan
15

Medan (12/12) – Rumah Sakit (RS) Adam Malik kembali mencatatkan sejarah baru dalam pelayanan kesehatan. Rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI ini sukses melakukan salah satu operasi sulit pada kasus jantung anak bawaan, yaitu Repair Coarctation of the Aorta (CoA) atau perbaikan koarktasio aorta. Operasi ini merupakan pertama kali di RS Adam Malik, dan telah berhasil dilakukan pada tanggal 14 November 2024 lalu. 

Operasi bedah jantung anak ini dipandu oleh dr. Hashfi Fauzan Raz, Sp.BTKV, dokter spesialis bedah jantung anak, bersama dr. Heru Kurniawan, M.Ked(An), SpAn, KAKV, dokter spesialis anestesi konsultan jantung, serta dibantu tim medis lainnya. Pasiennya merupakan seorang balita berusia 22 bulan asal Aceh, yang menjalani prosedur perbaikan koarktasio aorta ini selama hampir tiga jam di kamar operasi Pusat Jantung Terpadu (PJT) RS Adam Malik. 

“Koarktasio aorta itu sebuah penyakit jantung yang tidak terlalu umum, sehingga kita jarang melakukannya (operasi). Apalagi angka kesulitan operasinya lebih tinggi. Tapi sekarang kita sudah bisa melakukan tindakan perbaikan kelainan koarktasio aorta ini, yang merupakan tindakan pertama dilakukan di RS Adam Malik,” kata dr. Hashfi memberikan keterangan belum lama ini.

Lebih lanjut dijelaskannya, koarktasio aorta merupakan penyakit jantung bawaan, di mana terdapat penyumbatan pada aorta jantung atau pembuluh darah utama. Kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kerusakan pada jantung, hingga gagal jantung. 

“Sehingga kita lakukan operasi untuk membuang sumbatannya, dan kita sambungkan kembali. Ini dapat mencegah gagal jantung dan kematian pada usia muda,” jelas dr. Hashfi. Ditambahkan oleh dr Heru, mereka bersyukur telah berhasil melakukan operasi sulit ini. 

“Alhamdulillah kita bisa melakukannya untuk yang pertama kali. Dari segi anestesi, ada beberapa tantangan yang kita hadapi selama operasi. Begitu juga setelah operasi, kita menghadapi beberapa tantangan pasca-operasi yang butuh koordinasi dengan dokter-dokter lain, seperti dokter spesialis anak konsultan jantung dan intensive care,” tutur dr. Heru pula. 

Sementara itu, orang tua pasien menyampaikan terima kasih kepada tim medis RS Adam Malik yang telah membantu penanganan penyakit anaknya. “Kami tahunya (penyakit jantung anak ini) dari lahir sebenarnya, karena dokter curiga, berat badannya kok kecil. Sampai umur tiga bulan, dirujuk ke RS Adam Malik, kami pakai BPJS Kesehatan, dan akhirnya disarankan untuk bedah jantung. Harapannya, anak kami bisa sehat seperti anak lain,” ungkap Nuri Asrida, ibu dari pasien.

Sepekan setelah operasi, pasien yang merupakan anak kedua dari saudara kembar itu sudah diperbolehkan pulang oleh dokter dan menjalani rawat jalan. dr. Hashfi pun berharap keberhasilan operasi jantung anak bawaan ini bisa meningkatkan pelayanan kesehatan di Sumatera Utara dan sekitarnya. Apalagi, seperti dilansir oleh Kemenkes RI, saat ini RS Adam Malik menjadi satu-satunya RS di Pulau Sumatera yang sudah mampu melakukan operasi bedah jantung anak.

“Saat ini kita sudah dapat melakukan operasi jantung pada kelainan-kelainan jantung bawaan dengan kesulitan dan kompleksitas yang tinggi, salah satunya adalah koarktasio aorta ini. Bukan hanya koarktasio aorta yang bisa kita lakukan, tapi banyak kelainan-kelainan jantung lain. Sehingga dapat memudahkan masyarakat di Sumatera Utara khususnya, dan di Pulau Sumatera pada umumnya, karena tidak perlu lagi dirujuk ke Jakarta,” pungkas dr. Hashfi. 

https://ditkeu.unand.ac.id/ http://103.88.229.78/djarum https://oasis.iik.ac.id:7443/djrm/