Padang (10/12) - Tantangan dalam dunia pelayanan kesehatan semakin kompleks. Rumah sakit tidak hanya dituntut untuk memberikan layanan kesehatan yang berkualitas. Akan tetapi juga harus mampu mengelola organisasi secara efektif dan efisien, serta tetap mengutamakan kepuasan pasien sebagai prioritas utama.
"Sebagai salah satu rumah sakit rujukan, RSUP Dr M Djamil terus berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keselamatan pasien, mutu layanan, dan inovasi teknologi medis," kata Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua saat pembukaan Seminar Tata Kelola Rumah Sakit di Auditorium Lantai IV Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan.
Pada kesempatan itu, Dirut juga memaparkan profil dan rencana pengembangan masterplan RSUP Dr M Djamil.
Seminar yang disponsori PT Beyond Medical dan berlangsung hingga Rabu (11/12) itu menghadirkan narasumber Konsultan Rumah Sakit dr Yanuar Jak SpOG MARS PhD FISQua MPM. Dan narasumber lainnya yakni Kepala BPJS Kesehatan Padang dr dr Fauzi Lukman Nurdiansyah.
Turut dihadiri, Direktur Medik dan Keperawatan Dr dr Bestari Jaka Budiman SpTHT KL (K), Direktur Perencanaan dan Keuangan Luhur Joko Prasetyo, manajemen rumah sakit, Direksi PT Beyond Medical Warsito dan direksi rumah sakit di Kota Padang.
Selain itu, sebutnya, RSUP Dr M Djamil juga berperan aktif dalam pendidikan dan penelitian, sejalan dengan misinya untuk mendukung transformasi kesehatan. "Seminar Tata Kelola Rumah Sakit ini merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen kami untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan para pemangku kepentingan di bidang kesehatan," ucapnya.
Dokter spesialis Fetomaternal ini mengatakan seminar ini akan membahas berbagai topik strategis. Seperti kepuasan pasien dalam manajemen layanan, penerapan good governance dalam strategi bisnis.
Keterlibatan manajemen terhadap mutu layanan dengan keseimbangan profitabilitas.
"Dinamika kebijakan rumah sakit dalam kondisi krisis, hingga pelayanan berbasis pasien (patient-centered care). Semua ini merupakan elemen krusial yang menjadi fondasi dalam tata kelola rumah sakit yang unggul," papar Dovy.
Konsultan Rumah Sakit dr Yanuar Jak SpOG MARS PhD FISQua MPM saat pemaparan materi Kepuasan Pasien dalam Manajemen Layanan mengatakan munculnya aneka kritik, aduan hingga komplain atau keluhan dari masyarakat di rumah sakit sebagai lembaga pelayanan publik yang bergerak di bidang kesehatan, menjadi satu hal lumrah. Wajar dan sudah menjadi konsekuensi logis yang tak bisa dihindarkan.
"Komplain atau keluhan itu harus dihadapi dan dikelola dengan profesional. Dengan harapan agar setiap aduan dan komplain masyarakat sebagai pengguna jasa layanan (baik pasien, keluarga pasien maupun warga lainnya) bisa menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan," tuturnya.
Ia menekankan MPP merupakan garda pertama yang menerima aduan dari masyarakat, sebelum nantinya dilanjutkan ke direksi. "MPP inilah yang menjadi fasilitator antara pihak pasien dengan rumah sakit. Dan MPP jugalah yang menyelamatkan rumah sakit," tegasnya.
Ketua PERSI DKI Jakarta ini mengatakan MPP tersebut berperan menjaga jangan sampai pasien komplain terhadap layanan. "Satu ruangan MPP itu maksimal 25 bed. MPP inilah yang keliling setiap hari untuk mensortir dan mencari informasi," sebutnya.
Ia mengatakan agar kepala unit ruangan dan MPP terawasi, perlu disisip manajemen di dalamnya. "Ada manajemen yang disisip di dalam. Bagaimana excellencenya itu terjaga. Bagaimana kita tahu akhirnya pasien itu puas," harap dr Yanuar Jak. (*)