Rabu, 14 Oktober 2020 16:10 WIB

Meski Pandemi, Jangan Tunda Berobat Kanker Payudara

Responsive image
Humas - RS Kanker Dharmais Jakarta
649

JAKARTA - Pada saat pandemi  Covid-19 ini, masyarakat merasa enggan datang ke rumah sakit karena khawatir tertular penyakit Covid-19. Pada pasien kanker, penundaan pengobatan kanker seperti kemoterapi akan berdampak buruk pada proses pemulihan penyakitnya. Pada Bulan Oktober sebagai bulan kesadaran kanker payudara, Rumah Sakit Kanker Dharmais mengingatkan pasien kanker, khususnya penderita kanker payudara untuk tidak menunda berobat ke rumah sakit.

"Pada prinsipnya jika terjadi sesuatu pada payudara, jangan ragu periksa diri ke rumah sakit. Apalagi sudah terdiagnosis kanker payudara, ikuti anjuran dokter. Pengobatan kanker payudara, jangan ditunda," kata Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr Soeko Nindito, Jumat (9/10/2020) di Jakarta.

Meski dalam situasi pandemi, RS Kanker Dharmais tetap memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien dan masyarakat dengan pengaturan sesuai protokol kesehatan.  RSKD menyediakan sarana cuci tangan, kepatuhan penggunaan masker hingga mengharuskan jaga jarak dalam antrian.

Menurut dokter Soeko, dengan banyaknya kasus kanker payudara di Indonesia dan dunia, RS Kanker Dharmias memiliki sumber daya dan sarana prasarana yang mampu melayani  pasien kanker payudara dari stadium awal sampai stadium lanjut.

"Namun penting sekali, khususnya para wanita melakukan sadari, pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sejak dini. Caranya dengan menggunakan tangan dan penglihatan untuk memeriksa apakah ada perubahan fisik pada payudara, " kata dokter Soeko. Namun jika masih ragu, tambahnya, disarankan melakukan pemeriksaan payudara oleh tenaga klinis (SADANIS) yaitu pemeriksaan oleh bidan, perawat atau dokter di fasilitas pelayanan kesehatan.

Pada bulan kesadaran kanker payudara ini, RS Kanker Dharmais membagikan sebanyak 2.000 masker warna merah muda (pink) kepada pasien, pengunjung dan karyawan. Bersamaan dengan itu dilakukan edukasi penyadaran pentingnya deteksi dini kasus kanker payudara melalui berbagai media rumah sakit. Deteksi dini dapat mengurangi risiko kasus penyakit kanker payudara dan dapat juga pengobatannya menjadi lebih mudah dan lebih murah.